Rabu, 20 April 2011

Marine Tourism (Wisata Bahari) | KEPARIWISATAAN BLOG

Setiap wilayah kepulauan, memiliki potensi sumber daya terbarui yang seringkali dimanfaatkan bagi kepentingan manusia.

Potensi yang ada diwilayah kepulauan, yakni dari segi keanekaragaman hayati, keindahan panorama alam dan budaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, termasuk pariwisata.

Wilayah kepulauan memiliki potensi kelautan yang cukup besar. Potensi perikanan didukung oleh adanya ekosistem terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi serta bernilai ekonomi. Wilayah kepulauan juga memiliki potensi bagi pengembangan wisata bahari (marine tourism).

Dilihat dari daya tariknya, keanekaragaman daya tarik wisata di wilayah kepulauan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

Pertama, daya tarik wisata yang berbasis sumber daya alam daratan (seperti hutan, gunung, sungai, danau, dan pantai) serta sumber daya laut (seperti : terumbu karang, gua, dan gunung api bawah laut).

Kedua, daya tarik wisata yang berbasis warisan maupun pusaka budaya (cultural heritage) baik yang bersifat nyata (tangible) seperti situs, makam, istana, maupun yang bersifat tidak nyata (intagible) seperti pertunjukan budaya atau tradisi budaya masyarakat.

Selain kedua jenis pariwisata yang memanfaatkan langsung potensi sumber daya (alam dan budaya) diatas, juga terdapat wisata buatan yang pada intinya juga memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

Wisata buatan pada hakikatnya merupakan hasil karya cipta manusia yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan tertentu yang secara langsung atau tidak langsung dapat menjadi objek dan daya tarik wisata tertentu seperti wisata belanja, pendidikan, olahraga, atau taman rekreasi (theme park).

Kegiatan wisata alam daratan diantaranya kegiatan menikmati bentang alam, olah raga pantai, pengamatan satwa, Jelajah hutan, mendaki gunung dan lain sebagainya.

Sementara kegiatan wisata bahari (marine tourism) mencakup snorkeling, menyelam (diving), selancar angin (parasalling), selancar (surfing), memancing (fishing), ski-air, berperahu (canoewing), berperahu kayak (sea kayaking) dan lain sebagainya.

Sedangkan kegiatan wisata yang berbasis budaya seperti kegiatan menangkap ikan, mengolah ikan, mengamati kebiasaan hidup para nelayan sehari-hari, melihat adat istiadat yang berlaku diperkampungan nelayan, melihat bangunan rumah-rumah nelayan, melihat upacara adat yang biasa dilakukan para nelayan, dan lain sebagainya.

Berdasarkan tujuannnya kegiatan wisata dapat dibedakan menjadi wisata minat khusus dan wisata umum (rekreasi).

Wisata minat khusus merupakan suatu bentuk perialanan dimana wisatawan mengunjungi suatu tempat karena memiliki minat atau tujuan khusus mengenai suatu jenis objek atau kegiatan yang dapat ditemui atau dilakukan dilokasi atau daerah tujuan wisata tersebut. Dalam wisata minat khusus, wisatawan terlibat secara aktif pada berbagai kegiatan di lingkungan fisik atau komunitas yang dikunjunginya.

Sementara itu kegiatan wisata umum atau kegiatan rekreasi dapat dikatakan sebagai kegiatan yang dilaksanakan pada waktu luang secara bebas dan menyenangkan. Dalam kegiatan rekreasi tidak ada tujuan khusus yang ingin dicapai, tapi memang hanya untuk bersenang-senang.

Kegiatan wisata minat khusus maupun rekreasi umum dapat dilakukan di wilayah kepulauan. Namun mengingat karakterlsitik wilayah kepulauan dan keterbatasan daya dukungnya, maka pengembangan kegiatan wisata di wilayah kepulauan lebih diarahkan pada pengembangan kegiatan wisata minat khusus sebagai kegiatan utama, dan kegiatan wisata rekreasi edukatif sebagai kegiatan pendukung. (Oleh : N. Raymond Frs – dari berbagai sumber),-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

KONTES SEO TOP 1 OLI SINTETIK MOBIL-MOTOR INDONESIA BERHADIAH TOTAL RP. 35.000.000,- | Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet