Sumbawa Besar, PSnews -
Wakil Gubernur NTB, Badrul Munir menjelaskan untuk memajukan pariwisata daerah harus ada titik tertentu yang diharapkan bisa memajukan pariwisata daerah.
âRumusan tentang lokasi juga harus dikaitkan dengan konektivitas,â ujar Wagub, pada acara diskusi terbatas  dengan tema Membedah Pariwsiata Sumbawa menuju Destinasi Unggulan, belum lama ini.
Wagub mencontohkan, jika yang menjadi andalan kabupaten Sumbawa hanya Dalam Loka, maka tamu yang datang hanya melihat Dalam Loka dan selesai, mereka terus pulang.
Karenanya Wagub menyarankan harus ada konektivitasnya bila Istana Dalam Loka yang memang kebetulan berada di kota dijadikan unggulan utama di Sumbawa.
âBagaimana caranya agar para tamu tidak hanya datang melihat Dalam Loka, harus dipaketkan dengan istana Bala Kuning, Moyo, Penyaring dan sebagainya. Sehingga ada multi efek yang terjadi. Bisa lebih lama bertahan di Sumbawa dan muaranya akan memberikan implikasi bagi kemajuan pariwisata di daerah,â ungkapnya.
Wagub berharap dari berbagai pendapat yang berkembang, setelah melihat potensi yang ada, harus dipilah menjadi beberapa titik. Inilah kemudian yang akan dikembangkan.
Karenanya, Wagub meminta segera merumuskan hasil diskusi secepatnya.
Wagub juga meminta Sekretaris Dinas Pariwisata Propinsi NTB untuk membantu merumuskan.
Sekda Sumbawa, Mahmud Abdullah menetapkan beberapa orang sebagai perumus, diantaranya Kadisd Pariwisata Kabupaten Sumbawa ( Naziruddin ), Wakil Ketua DPRD Sumbawa ( Mustami H. Hamzah), Ketua Komisi IV DPRD Sumbawa (Sambirang Ahmadi), Kepala Bagian APP Setda Sumbawa (Ir Iskandar) dan Ketua PWI Cabang Sumbawa (Abet Kamaruddin).
Sekitar 50 titik tujuan (destinasi) obyek pariwisata Kabupaten Sumbawa ditetapkan beberapa titik berikut konektivitasnya.
Diantaranya, Istana Dalam loka, yang dipusatkan untuk wisata budaya, Semongkat (wisata alam), Dam Batu Bulan (Wisata tirta, Sejarah dan Budaya), Labuhan Mapin (Wisata Bahari), Pulau Moyo, dan Empang Tarano.
Adapun rincian rumusan tersebut meliputi, Istana Dalm Loka (wisata Budaya) koneksitasnya Mesjid Jamiq, Wisma Dawrah, Bala Kuning, Dalam Karang Pekat, Kecamatan Moyo direncanakan menjadi lokasi Main Jaran, yakni di Desa Penyaring, Ngeru dan Prajak.
Kemudian Desa Maronge akan dijadikan pusat untuk Barapan Kebo.
Untuk obyek wisata Semongkat (Wisata Alam), dikonektivitaskan ke Batu Dulang, Tepal, Pamulung, Saliper Ate, Batu Gong, Pantai Goa, Tanjung Menangis, Pantai Kencana.
Dam Batu Bulan (Wisata Tirta, Sejarah dan Budaya), dikonektivitaskan ke Batu Tering, Liang Petang, Ai Beling dan Dusun Talwa.
Desa Labuhan Mapin (Wisata Bahari), dikonektivitaskan ke  Pulau Bungin, Pulau Kaung, Pulau Keramat, Pantai Labuhan Pade, Agro Tamase.
Sementara itu, Pulau Moyo dikonektivitaskan ke Labuhan Aji, Tanjung Pasir.
Untuk Empang Tarano, dikonektivitaskan dengan obyek wisata di Labu Bontong, Labu Jambu, Pantai Maci. (se)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar