Menurutnya, potensi budaya dan pariwisata yang tersebar di sejumlah kecamatan telah terpahat visi dan misi Kabupaten Kepulauan Meranti 2015 yakni sebagai kawasan atau bandar niaga yang maju dan unggul dalam tatanan masyarakat madani yang sekaligus menyongsong visi dan misi Riau tahun 2020 sebagai pusat kebudayaan di Asia Tenggara.”Kini sudah saatnya kita dukung pengembangan di sektor pariwisata dan pengelolaan khazanah alam pariwisata dan budaya melayu Kabupaten Kepulauan Meranti untuk memperoleh pengakuan yang layak di ranah pariwisata nusantara dan internasional sebagai daerah transit yang maju dan menarik,”ujarnya.
Ia menjelaskan, Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan Kabupaten yang baru dimekarkan di Propinsi Riau. Hal ini mendorong berbagai elemen untuk berbuat dan lebih memajukan Kabupaten Kepulauan Meranti dalam segala di bidang kepariwisataan misalnya di hulu Sungai Bokor terdapat objek wisata bahari maupun wisata alam yang masih asri yang perlu dikembangkan seperti hutan mangrove, keindahan anak sungai, dan makam peninggalan zaman dahulu yang belum diketahui asal usulnya, perlu perhatian dan sentuhan nyata guna kelestarian dan perkembangannya,”Sebagai salah satu daerah kepulauan, Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki kearifan yang luar biasa yang sampai saat ini belum semua dari kearifan – kearifan tersebut terkelola dan terpublikasikan dengan baik. Seperti Sungai Bokor misalnya, sungai yang berada di Pulau Rangsang ini menyimpan banyak catatan sejarah dari kejayaan peradaban bangsa Melayu silam, yang sampai saat ini belum begitu terlestarikan. Maka digagaslah suatu kegiatan yang berbasis kebudayaan dengan tajuk “Fiesta Bokor Riviera” dengan tema Menghulu Bokor Muliakan Nilai,”jelasnya.
Ramdan mengatakan, banyak potensi wisata yang berada di Kabupaten Kepulauan Meranti seperti halnya di Kecamatan Merbau, Pulau Merbau, Kecamatan Rangsang, Rangsang Barat,dan Tebing Tinggi. Sementara keindahan hutan perawan dan kemurnian alam Tasik yang dapat di temui di Tasik Puteri Pupuyu di Kecamatan Merbau, Tasik Nambus, Tasik Hulu Mamut, dan Tasik Penekat di Kecamatan Tebing Tinggi Barat serta Tasik Air Putih dengan keunikan Pulau Puteri Hijau yang terdapat di Kecamatan Rangsang.”Ada lagi keunikan Kota Selatpanjang yang sejak dahulu telah di kenal dengan nama Negeri Makmur Kencana Bandar Tebing Tinggi, meski tidak memiliki Tasik namun daerah ini memiliki ragam budaya dari aneka suku juga etnis Tionghoa dan pasar tradisional masyarakat Melayu membuat tempat ini menjadi kota yang aman, nyaman, unik dan damai,”katanya.
Ia menambahkan,banyak tempat wisata yang berada di Kabupaten Kepulaun Meranti seperti pantai Ceria yang berhadapan langsung dengan selat Malaka, sehingga panorama alam pesisir yang di tawarkan pantai ini terlihat unik dan jelas berkarakter dan pantai ini letaknia di Pantai Merbau yang sudah beberapa kali menyelenggarakan pesta rakyat dengan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan sangat memungkinkan untuk di kembangkan menjadi lokasi objek wisata pantai yang benar-benar indah, riang dan ceria.”Dan di Kabupaten Kepulauan Meranti ada sebuah permainan tradisional yakni gasing yang dulunya di gunakan oleh orang-orang tua ahli silat. Selain itu permainan gasing dapat di gunakan untuk seni mengatur pernafasan dalam langkah-langkah saat melakukan perburuan, gasing ini di percayai dapat menumbangkan hewan liar dalam waktu singkat,”tuturnya.
Penduduk Kabupaten Kepulauan Meranti yang mayoritas orang Tionghoa, lanjut Ramdan, saat tahun Baru Imlek banyak orang berdatangan untuk perayaan Imlek dan secara seremonial seperti tahun lalu memasang 15 ribu lampu lampion secara serentak.”Pada perayaan Imlek banyak yang datang dari Hongkong, Taiwan, Thailand, Malaysia dan Singapura di Kabupaten Kepulauan Meranti. Untuk itu program kami ke depan di prioritaskan sebagai obyek wisata dan masih banyak objek wisata maupun budayanya yang berada di Kabupaten Kepulauan Meranti yang harus di lestarikan seperti budaya Lampu Colok, Meriam Perjuangan Desa Insit, Kolam Telaga Bening, Tari mengayak sagu, di Tebing Timur ada Nuansa Indah Pulau Panjang, Pulau Tiga, Pulau Jadi, dan masih banyak wisata di Kabupaten Kepulauan Meranti yang nantinya akan banyak di kunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik,”pungkasnya. winarko
Labels: Metro Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar