DAMPAK PARIWISATA
Pariwisata tidak dapat dilepaskan dari keberadaan sumberaya alam dan lingkungan. Apalagi pariwisata alam, kondisi sumberdaya alam dan lingkungan akan menentukan laku atau tidaknya atraksi alam yang ditawarkan kepada wisatawan. Seperti yang telah dipaparkan pada uraian diatas bahwa Indonesia sangat kaya akan potensi bahari, dapat dikatakan sebagai surga dunia karena keindahan terumbu karang dan pesisirnya.
Eksotisme yang ditawarkan akan menggiring orang kedalam suatu bentuk penjelajahan, petualangan dan penemuan baru. Di dalam setiap perjalanan wisata selalu terselip pesan: sebuah petualangan untuk menemukan dunia baru. Setiap industri pariwisata dan para wisatawan berlomba-lomba untuk mencari sesuatu yang asli. Panorama keindahan alam, situs kebudayaan, sikap hidup dan lainnya merupakan hal yang paling dicari. Seperti keindahan panorama alam Indonesia yang menjadi daya tarik wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Taman Nasional Laut Bunaken sebagai salah satu contoh yang telah dikenal dunia dengan keindahan taman bawah lautnya.
Wisata bahari merupakan salah satu sektor andalan untuk menghasilkan devisa negara di luar migas. Menurut Robertson Group Plc dan PT Agriconsult Intlt (1992) dalam Supriharyono (2000) sektor pariwisata bahari Indonesia menyumbang devisa cukup tinggi yakni sebesar Rp. 864.000.000.000,- pada tahun 1990. Nilai ini dikembangkan tidak hanya dari pertukaran nilai mata uang asing saja, akan tetapi juga pemasukan lainnya seperti hotel, penginapan, dan restoran. Andalan utama kegiatan wisata bahari yang banyak dinikmati adalah aspek keindahan dan keunikan terumbu karang. Terumbu karang dapat dimanfaatkan untuk obyek wisata bahari karena memiliki nilai setetika yang sangat tinggi. Selain itu, terumbu karang yang ada di Indonesia sangatlah beragam dan sangat kaya akan jenis spesies.
Sumbangan pariwisata dalam pembangunan ekonomi nasional juga dapat diukur dengan berbagai macam cara. Namun, menurut Spillane (1994) yang paling penting adalah sumbangannya pada neraca pembayaran, pendapatan nasional, penciptaan lapangan kerja dan sektor-sektor lain (melalui akibat tak langsung). Oleh karena itu, pariwisata dipromosikan sebagai bagian penting dari strategi ekonomis jangka panjang Pada umumnya pariwisata menjadi unsur penting dalam proses pembangunan ekonomi baik di negara maju ataupun di negara berkembang.
Pariwisata juga merupakan industri yang padat karya dimana tenaga kerja sulit diganti dengan modal atau peralatan. Pada umumnya pariwisata akan menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga pariwisata dapat mengurangi jumlah pengangguran walaupun tidak terlalu signifikan. Industri pariwisata akan dikaitkan dengan tujuan wisata, ,wisatawan, tempat penginapan, restoran dan transportasi (akomodasi). Biasanya tenaga kerja banyak diserap di bidang perhotelan dan restoran. Pariwisata tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kondisi sekitar yang akan menjadi motor penggerak ekonomi. Misalnya saja, taman laut nasional Takabonerate yang dinilai mempunyai keindahan yang paling tinggi menjadi tempat tujuan wisata pertama baik turis asing maupun domestik. Dengan demikian akan tumbuh geliat perekonomian dari industri pariwisata karena keindahan panorama taman nasional Takakonerate yang dijadikan daerah tujuan wisata. Didirikan tempat penginapan/hotel/vila yang tentunya akan menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Kemudian bisnis penyewaan baju selam dan perlengakapan diving, snorkeling atau pun penyelaman dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar yang berarti dapat meningkatkan nilai ekonomi daerah tersebut dan masyarakat sekitar. Dengan adanya taman nasional Takabonerate ini negara juga diuntungkan dengan bertambahnya devisa. Ada banyak hal yang sangat tergantung oleh industri pariwisata. Apalagi dengan kekayaan bahari Indonesia yang luar biasa melimpah, maka tidaklah heran bila âsurga duniaâ (dalam hal ini adalah kekayaan alam terutama kekayaan laut) menjadi aset pariwisata bangsa yang sangat berharga. Mengingat besarnya potensi yang dapat digali dari sumberdaya ini. Krisis global yang mendera dunia saat ini juga secara langsung berpengaruh terhadap kondisi perekonomian negara Indonesia, sehingga pariwisata diyakini mampu menjadi jalan keluar dari krisis global yang terjadi saat ini.
PUSTAKA
Soemarwoto, Otto. 1983. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Spillane, James J. 1994. Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Supriharyono, 2000. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar