Purnama Seruling Penataran, Pesta Budaya Di Bawah Terangnya Sinar Bulan
March 22nd, 2011 | 6:46 pm | author : TIO
Sabtu malam di Pelataran Candi Penataran, Blitar, Jawa Timur begitu Semarak. Langit yang cerah diterangi sinar Bulan Purnama, seakan pertanda alam menyambut pagelaran Purnama Seruling Penataran (PSP) yang ke-6 kalinya.
Sabtu, 19 Maret 2011, pelataran Candi menjadi tempat pesta rakyat kelas dunia bagi warga Blitar, Jawa Timur. Dirintis sejak Oktober 2011. Sebuah Ide gila menggelar pesta budaya di pelataran candi ini diwujudkan, yang kemudian terus bergulir di malam purnama setiap bulannya. Malam itu setiap jengkal bangunan kompleks candi yang mempunyai nama lain Candi Palah ini diterangi oleh cahaya lilin-lilin yang dibalut oleh kulit Pisang. Warung-warung berjajar rapi di sudut-sudut, tidak ada penjaja makanan minuman yang berkeliaran, masyarakat setempat bercampur baur dengan para tamu, mengelilingi areal panggung dan pertunjukkan. Â Ada juga yang berjalan-jalan ke atas candi induk sambil melihat pemandangan malam dari ketinggian.
Sebuah layar lebar dan panggung diatas lapangan berumput menjadi pusat perhatian para tamu yang datang dari selaga penjuru. Menurut Wima Brahmantya, ketua Dewan Kesenian Kabupaten Blitar ini mengatakan bahwa Penataran dipilih karena sebagai lokasi dilakukannya Sumpah Palapa oleh Patih Gajah Mada dan juga sebagai tempat Lahirnya konsep Bhineka Tunggal Ika, â Oleh sebab itu pantas jika Penataran selain sebagai icon Blitar juga sebagai tempat ajang pesta budaya Nusantaraâ, ujar penggagas kegiatan PSP bersama budayawan Ray Sahetapy itu.
Malam itu  pertunjukkan berbagai kelompok seni dan budaya memeriahkan malam PSP. Mulai dari Ritual budaya Nini Diwot, Seruling Kontemporer dari Bagus Putu Parto, Ritual Budaya  Umbul Donga Gulo Klapa oleh Suprato Suryodarmo dari padepokan Lemah Putih solo, Musik Entik Seruling Yawry dari Ekuador-Amerika Selatan, dan Syaharani and The Queenfireworks ( ESQI: EF).
Nini Diwot adalah pemainan tradisonal yang melibatkan alam gaib, dengan memanggil arwah wanita cantik ke dalam sebuah boneka. Boneka tersebut dirasuki dan akan bergerak sendiri jika digoda oleh anak lelaki, tempat boneka itu akan dipegang oleh beberapa remaja putri yang masih suci (perawan). Tempat Bonek itu akan bergerak sendiri mengelilingi tempat pertunjukkan mengejar-anak-anak lelaki yang mengoda boneka itu.Sedangkan ritual Umbul Dongan Gulo Klapa dmainkan oleh 4 orang yaitu, mbah Prapto, Diana dari USA, Yolanda dari Yunani dan Wisnu HP dari Ponorogo. Ritual ini sebagai bentuk ungkapan menyatunya manusia,alam semesta, lingkungan dan Tuhan.
Yawry,pria berambut panjang ini menyajikan bunyi berbagai jenis Suling khas Equador dan menyajikan musik dengan nuansa Indian Amerika Selatan. Sebagai Penutup, Syaharani hadir di tengah â"tengah mengajak penonton bergoyang dengan lagu-lagu Jazz etniknya. Langit cerah dengan Purnama yang terang menanungi pesta budaya malam itu. Terselenggaranya kegiatan ini, menunjukkan  Blitar siap menjadi andalan destinasi wisata budaya di Jawa Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar