Jumat, 25 Maret 2011

bambang rustanto: DAMPAK SOSIAL DI KABUPATEN BANGKA

KOMUNITAS ADAT
DESA JEBU LAUT KECAMATAN JEBUS
KABUPATEN BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TUGAS KELOMPOK
SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL
Dr. Bambang Rustanto

Disusun oleh:
Evie Afrianty (10.04.287)
Yulliani (10.04.300)
Septi Ayu Saputri (10.04.284)
Finanda Buheli (10.04.204)
Zulkiah Patamani (10.04.202)
Kelas 1i

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG
2011

PERUBAHAN SOSIAL
KOMUNITAS DESA JEBU LAUT KECAMATAN JEBUS
KABUPATEN BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PROFIL
Kecamatan Jebus dengan luas 730,11 km2, memiliki penduduk sejumlah36975 jiwa merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Bangka Bara, Kepulauan Bangka Belitung. Kecamatan ini salah satu kawasan produsen timah di Kepulauan Bangka Belitung. Suku yang mendiamikecamatan ini adalah Warga Melayu, Tionghoa,dan Bugis. Sektor ekonomi utamanya adalah pertanian, pertambangan, dan perdagangan.

A. KERENTANAN SOSIAL
Kerentanan sosial di Desa Jebu Laut termasuk dalam kerentanan Trends, yaitu perubahan yang dilihat dari periode waktu tertentu. Desa ini sekitar Sembilan tahun yang lalutermasuk dalam salah satu produsen timah terbesar di Kepulauan Bangka Belitung. Tetapi karena timah merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seiring derngan berjalannya waktu, biji timah di desa ini semakin berkurang. Masyarakat setempat tidak mampu lagi menopang kehidupan sehari-hari hanya dengan menambang timah. Sedangkan untuk beralih ke pertanian tidak memungkinkan lagi karena tanah yang dahulu subur untuk tanaman lada kini telah gersang.
Selain itu, kerentanan social pada masyarakat Jebu Laut adalh tingginya wabah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Ini dikarenakan lubang eks tambang tidak ditimbun kembali sehingga menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penyebab penyakit malaria, cikungunya, dan kaki gajah.
Tidak hanya itu, TI (Tambang Inkonvensional) juga menyebabkan hutan-hutan desa tersebut tandus, bahkan juga hutan lindungdan hutan produksi karena ada masyarakat yang secara diam-diam beroperasi di daerah terlarang. Karena itu, desa ini menjadi rawan banjir di musim penghujan.

B. KEMEROSOTAN ASSET
Kemerosotan asset di Desa Jebu Laut termasuk dalam kemerosotan asset Natural Capital, yaitu kemerosotan sumber daya alam, tanah,dan keanekaragaman hayati. Kemerosotan asset di desa ini yaitu merosotnya penghasilan biji timah, dimana dulu desa ini termasuk salah satu desa penghasil timah terbesar di Kepulauan Babel.Dikarenakan timah adalah SDA yang tidak dapat diperbaharui, seiring berjalannya waktu dan terus digali biji timah pun sekarang semakin sedikit.
Selain itu, lahan desa yang dulu subur kini telah rusak oleh TI (Tambang Inkonvensional). Ditambah lagi asset pariwisata di desa tersebut kini kini telah rusak oleh TI apung milik masyarakat dan aktifitas kapal keruk dan kapal isap milik PT.Timah Tbk. Telah merusak hutan Mangrove (Bakau), terumbu karang tertutup pasir, air laut keruh,merusak ekosistem biota laut, dan juga merusak asset wisata bahari Desa Jebu Laut, yaitu rusaknya pantai-pantai yang menjanjikan devisa negara.Tidak hanya itu,hutan yang dahulu habitat keanekaragaman hayati kini telah gundul dan gersang akibat pengoperasian TI yang tidak direklamasi dan direboisasi sehingga hewan langka maupun tidak langka tidak mempunyai tempat untuk hidup.

C. Kebijakan Pemerintah :
Program Bangka Goes Green (mereklamasikan dan mereboisasi lahan eks tambang)
Perizinan untuk pengoperasian TI (Tambang Inkonvensional) dan bagi TI illegal akan didenda dan disita
Memberi bibit ikan air tawar untuk dibudidayakan di lubang eks tambang
Mengembangkan agropologi dari sektor pertanian.

D. Strategi:
Dalam menangani perkebunan lada, strategi penanganannya diarahkan pada wilayah-wilayah tradisional
Meningkatkan kualitas hidup manusia secara menyeluruh dan tercermin dengan membaiknya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Memperbaiki mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya yang mengarah pada pembangunan yang berkelanjutan.

E. Kesimpulan:
Kerentanan sosial di Desa Jebu Laut meliputi timah semakin berkurang tetapi masyarakat tidak bisa beralih ke sektor pertanian karena lahan telah gersang, tingginya wabah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, selain itu desa ini menjadi rawan banjir di musim penghujan. Kemerosotan asset di desa ini meliputi merosotnya penghasilan timah, rusaknya asset periwisata dan rusaknya habitat keanekaragaman hayati.
Telah banyak yang di lakukan pemerintah, Program Bangka Goes Green demi menangani kasus TI yang merajalela, karena mayoritas permasalahan di desa ini disebabkan oleh pertambangan illegal.

PERUBAHAN SOSIAL
KOMUNITAS DESA JEBU LAUT KECAMATAN JEBUS
KABUPATEN BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TUGAS KELOMPOK
SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL
Dr. Bambang Rustanto

Disusun oleh:
Evie Afrianty (10.04.287)
Yulliani (10.04.300)
Septi Ayu Saputri (10.04.284)
Finanda Buheli (10.04.204)
Zulkiah Patamani (10.04.202)
Kelas 1i

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG
2011

PERUBAHAN SOSIAL
KOMUNITAS DESA JEBU LAUT KECAMATAN JEBUS
KABUPATEN BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PROFIL
Kecamatan Jebus dengan luas 730,11 km2, memiliki penduduk sejumlah36975 jiwa merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Bangka Bara, Kepulauan Bangka Belitung. Kecamatan ini salah satu kawasan produsen timah di Kepulauan Bangka Belitung. Suku yang mendiamikecamatan ini adalah Warga Melayu, Tionghoa,dan Bugis. Sektor ekonomi utamanya adalah pertanian, pertambangan, dan perdagangan.

A. KERENTANAN SOSIAL
Kerentanan sosial di Desa Jebu Laut termasuk dalam kerentanan Trends, yaitu perubahan yang dilihat dari periode waktu tertentu. Desa ini sekitar Sembilan tahun yang lalutermasuk dalam salah satu produsen timah terbesar di Kepulauan Bangka Belitung. Tetapi karena timah merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seiring derngan berjalannya waktu, biji timah di desa ini semakin berkurang. Masyarakat setempat tidak mampu lagi menopang kehidupan sehari-hari hanya dengan menambang timah. Sedangkan untuk beralih ke pertanian tidak memungkinkan lagi karena tanah yang dahulu subur untuk tanaman lada kini telah gersang.
Selain itu, kerentanan social pada masyarakat Jebu Laut adalh tingginya wabah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Ini dikarenakan lubang eks tambang tidak ditimbun kembali sehingga menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penyebab penyakit malaria, cikungunya, dan kaki gajah.
Tidak hanya itu, TI (Tambang Inkonvensional) juga menyebabkan hutan-hutan desa tersebut tandus, bahkan juga hutan lindungdan hutan produksi karena ada masyarakat yang secara diam-diam beroperasi di daerah terlarang. Karena itu, desa ini menjadi rawan banjir di musim penghujan.

B. KEMEROSOTAN ASSET
Kemerosotan asset di Desa Jebu Laut termasuk dalam kemerosotan asset Natural Capital, yaitu kemerosotan sumber daya alam, tanah,dan keanekaragaman hayati. Kemerosotan asset di desa ini yaitu merosotnya penghasilan biji timah, dimana dulu desa ini termasuk salah satu desa penghasil timah terbesar di Kepulauan Babel.Dikarenakan timah adalah SDA yang tidak dapat diperbaharui, seiring berjalannya waktu dan terus digali biji timah pun sekarang semakin sedikit.
Selain itu, lahan desa yang dulu subur kini telah rusak oleh TI (Tambang Inkonvensional). Ditambah lagi asset pariwisata di desa tersebut kini kini telah rusak oleh TI apung milik masyarakat dan aktifitas kapal keruk dan kapal isap milik PT.Timah Tbk. Telah merusak hutan Mangrove (Bakau), terumbu karang tertutup pasir, air laut keruh,merusak ekosistem biota laut, dan juga merusak asset wisata bahari Desa Jebu Laut, yaitu rusaknya pantai-pantai yang menjanjikan devisa negara.Tidak hanya itu,hutan yang dahulu habitat keanekaragaman hayati kini telah gundul dan gersang akibat pengoperasian TI yang tidak direklamasi dan direboisasi sehingga hewan langka maupun tidak langka tidak mempunyai tempat untuk hidup.

C. Kebijakan Pemerintah :
Program Bangka Goes Green (mereklamasikan dan mereboisasi lahan eks tambang)
Perizinan untuk pengoperasian TI (Tambang Inkonvensional) dan bagi TI illegal akan didenda dan disita
Memberi bibit ikan air tawar untuk dibudidayakan di lubang eks tambang
Mengembangkan agropologi dari sektor pertanian.

D. Strategi:
Dalam menangani perkebunan lada, strategi penanganannya diarahkan pada wilayah-wilayah tradisional
Meningkatkan kualitas hidup manusia secara menyeluruh dan tercermin dengan membaiknya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Memperbaiki mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya yang mengarah pada pembangunan yang berkelanjutan.

E. Kesimpulan:
Kerentanan sosial di Desa Jebu Laut meliputi timah semakin berkurang tetapi masyarakat tidak bisa beralih ke sektor pertanian karena lahan telah gersang, tingginya wabah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, selain itu desa ini menjadi rawan banjir di musim penghujan. Kemerosotan asset di desa ini meliputi merosotnya penghasilan timah, rusaknya asset periwisata dan rusaknya habitat keanekaragaman hayati.
Telah banyak yang di lakukan pemerintah, Program Bangka Goes Green demi menangani kasus TI yang merajalela, karena mayoritas permasalahan di desa ini disebabkan oleh pertambangan illegal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

KONTES SEO TOP 1 OLI SINTETIK MOBIL-MOTOR INDONESIA BERHADIAH TOTAL RP. 35.000.000,- | Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet