SEMARANG, suaramerdeka.com - Penyelesaian akhir pembuatan kapal kayu Phinisi berbendera Indonesia, milik Mr Powell seorang konglomerat asal Polandia yang saat ini masih berada di galangan Pelabuhan Tanjung Emas, menjadi objek wisata kecil-kecilan.
Misalnya sangat cocok untuk dijadikan objek mengenalkan kepada murid-murid sekolah dari TK, SD sampai SMP, agar lebih mengenal kebaharian dengan belajar menggali sejarah kapal Phinisi asal Sulawesi Selatan.
"Sebenarnya untuk belajar mengenal kebaharian tidak harus lewat perahu Phinisi, tapi bisa juga dengan melihat-lihat kapal kargo atau kapal penumpang yang sudah ada di pelabuhan," kata Carolus Sengadji, Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Minggu (16/9).
Pihaknya membuka untuk kunjungan anak sekolah terkait dengan pengenalan dunia kebaharian. "Kami memang berencana akan mengajak murid-murid kami ke pelabuhan, agar anak-anak mengenal dunia laut dengan melihat kapal," kata Silviana, pemilik sebuah pendidikan anak usia dini (PAUD).
Maka dengan diselesaikannya sebuah kapal pesiar berjenis kayu itu, kini hampir setiap sore di sepanjang Sungai Dermaga sudah mulai didatangi banyak orang dengan menggunakan sepeda motor berada di sekitar pembuatan perahu kayu dengan panjang 52 meter, dan tinggi 5 meter, hanya sekadar untuk melihat-lihat.
( Bambang Isti / CN31 / JBSM )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar