JAKARTA, KOMPAS.com - Morotai belum bisa dipromosikan secara mandiri karena sebagai destinasi wisata, Morotai masih membutuhkan peran wilayah lain termasuk dalam hal aksesibilitas yang masih belum memadai.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Kemenparekraf, M. Faried, di Jakarta, Sabtu (9/9/2012). Ia berpendapat Morotai sendiri sebagai kabupaten baru di wilayah Provinsi Maluku Utara (Malut) jika diseriusi bisa dijadikan destinasi wisata favorit dengan potensinya sebagai tujuan wisata bahari.
"Jika Morotai sendiri serius ingin menjadikan sektor pariwisata sebagai andalan maka harus memiliki perencanaan berdimensi jangka panjang yaitu tourism masterplan," katanya.
Masterplan itu harus didukung Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) secara detail. Sebagai kabupaten baru, katanya, populasinya masih sedikit maka harus dibudayakan kebiasaan tertib dan bersih.
Tidak kalah pentingnya, kata dia, membangun koordinasi dalam derajat yang tinggi dan mempersempit ego sektoral di daerah itu.
Ia menilai ajang Sail Morotai 2012 sangat potensial untuk merangsang dan mempercepat investasi pariwisata di Provinsi Maluku Utara (Malut). Sebab, lanjutnya, penyelenggaraan Sail Morotai pada dasarnya lebih dimaksudkan untuk mendorong dan mempercepat investasi pariwisata di wilayah itu.
"Salah satunya dengan rangsangan pengembangan infrastruktur khususnya yang terkait dengan aksesibilitas," katanya.
Pihaknya sendiri sangat mendorong upaya untuk menjadikan Morotai sebagai destinasi wisata favorit untuk dikunjungi wisatawan.
"Kami sendiri sangat mendukung promosi Malut sebagai destinasi pariwisata termasuk Morotai di dalamnya," katanya.
Ajang Sail Morotai 2012 merupakan event tingkat internasional yang akan digelar pada 12-15 September 2012 di pulau paling utara Morotai.
Sebanyak 5.000 undangan diperkirakan menghadiri acara pembukaan Sail Morotai 2012 yang akan dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 15 September 2012 di Pantai Daruba, Pulau Morotai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar