Guna meningkatkan motivasi masyarakat pesisir, khususnya kalangan generasi muda untuk memanfaatkan laut sebagai sumber pendapatan dan lebih menggalakkan pariwisata, Pemerintah Kota Denpasar melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah wisata bahari memancing yang pelaksanaanya, dikaitkan dengan Sanur Village Festival, dengan titel ”Sanur Village Festival Fishing Tournament-Wali Kota Cup 2012”. Demikian dikatakan Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Ir. A.A.G. Bayu Brahmasta M.MA., ketika ditemui di sela-sela persiapan lomba mancing di Denpasar, Kamis (13/9) kemarin.
Kata Bayu Brahmasta, tahun 2012 ini adalah lomba mancing yang dilaksanakan untuk ketiga kalinya dan diadakan Sabtu (29/9) mendatang, di Pantai Segara, Senur, mulai pukul 05.00 hingga 13.00. ”Lomba mancing ini, sebelumnya telah sukses digelar pada tahun 2009 dan 2010,” ujarnya. Di samping itu, fishing tournament juga untuk menggalang kebersaman di antara para pemancing, sehingga secara bersama memiliki satu visi yang dapat memajukan olah raga mancing di Kota Denpasar. Mempromosikan potensi kelautan dan perikanan di Kota Denpasar serta sebagai ajang penyaluran hobi bagi masyarakat Bali, khususnya di Kota Denpasar.
Event ini juga bisa menambah wahana pariwisata bahari pada umumnya dan wisata mancing pada khususnya, di Kota Denpasar. Selain dapat membantu meningkatkan harkat hidup para nelayan, dengan melibatkan mereka dalam industri wisata mancing. Bahkan sebagai momen untuk menyebarluaskan kesadaran dalam mencintai laut, dengan menjaga dan mempertahanakan kelestariannya, terang Bayu Brahmasta. Lebih lanjut dikatakan, Kota Denpasar secara geografi berada pada posisi 8°35’31”-8°44’49”LS dan 115°54’05”-115°16’27”BT, memiliki panjang garis panati 36,5 KM terbentang dari Pantai Padang Galak, Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur sampai Pantai Benoa, Denpasar Selatan.
Kondisi tersebut membuat potensi sumber daya perikanan yang ada di perairan laut Kota Denpasar relatif besar. Dengan demikian menjadi daerah penangkapan ikan (fishing ground) bagi nelayan yang ada di Kota Denpasar maupun dari luar. Dengan jenis hasil tangkapan meliputi ikan permukan (pelagis) seperti tongkol, lemuru dan tenggiri. Di samping ikan dasar (demersal) seperti kerapu, kakap dan lobster. ”Pesatnya perkembangan dunia memancing di tanah air, juga mempunyai dampak yang cukup besar. Apalagi dengan fasilitas yang sudah memadai, baik dari sarana memancing itu sendiri ataupun akomodasi sebagai tempat menginap para pemancing.
Di Bali sendiri, sebagai daerah tujuan wisata dunia, tidak terlepas dari aktivitas tersebut. Bahkan untuk skala nasional Bali sudah beberapa kali tercipta rekor nasional memancing yang dihasilkan melalui berbagai lomba yang diselenggarakan,” papar Bayu Brahmasta. (ad9)
source : bali post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar