Keindahan wisata bahari dengan pantai pasir putih yang masih bersih menyebabkan sebuah pulau kecil di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) berpotensi menandingi obyek wisata di Bali.
“Bahkan, bukan tidak mungkin suatu saat potensi wisata Gili itu bisa melampaui Bali yang sudah terkenal di dunia,” kata Wakil Bupati Lombok Utara H Najmul Ahyar di Tanjung, Sabtu (11/8/2012).
Ia menambahkan pihaknya terus melakukan pembenahan obyek wisata Gili Trawangan agar suatu saat nanti bisa melebihi Bali.
“Saat ini kunjungan wisatawan ke tiga gili (Trawangan, Meno, dan Gili Air) rata-rata 1.300 orang setiap hari,” katanya.
Ia mengatakan bahwa kehadiran Bandara Internasional Lombok (BIL) yang sebelumnya sempat dikhawatirkan menyebabkan Gili Trawangan sepi pengunjung karena jauh dari bandara, ternyata tidak terbukti justru malah sebaliknya semakin ramai.
“Saat ini banyak wisatawan yang datang menggunakan kapal cepat dari Nusa Penida dan Pelabuhan Benoa, Bali langsung ke Gili Trawangan. Karena dari Trawangan ke Bali atau sebaliknya hanya membutuhkan waktu 1,5 jam,” katanya.
Dalam kaitan itu, kata Najmul, pihaknya kini tengah melobi investor untuk memperbanyak transportasi laut dari Bali ke tiga gili khususnya Gili Trawangan. Saat ini kapal cepat yang beroperasi empat kapal setiap hari.
Menurut dia, kapal cepat yang melayani lintas Trawangan Bali selalu penuh, karena itu peluang untuk menambah transportasi laut untuk jalur Trawangan-Bali masih terbuka.
Mengenai keberadaan pelabuhan yang kini sedang di bangun di Bangsal, Kecamatan Pemenang, Najmul mengatakan nantinya kapal yang datang dari Bali harus berlabuh di Pelabuhan Bangsal, kemudian penumpang melanjutkan perjalanan dengan kapal motor kecil.
“Selama ini semua kapal yang membawa wisatawan berlabuh langsung di Trawangan, sehingga tidak saja berdampak terhadap masalah pendapatan asli daerah (PAD), tetapi juga kekhawatiran peredaran barang terlarang, seperti narkoba akan masuk ke obyek wisata Gili Trawangan,” ujarnya.
Kekhawatiran itu, menurut Najmul, beralasan karena tidak ada pos pemeriksaan, ketika penumpang turun di Trawangan tidak ada pemeriksaan.
“Kita harapkan dengan adanya Pelabuhan Bangsal ini nantinya akan lebih tertib, karena tidak ada rebutan penumpang, meningkatkan PAD dan yang tidak kalah pentingnya adalah meminimalkan masuk dan peredaran barang-barang terlarang di obyek wisata tersebut,” ujarnya.
Sumber,, Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar